Peretasan 91 Juta User Tokopedia dan Dampak yang Terjadi
Sumber Gambar: bisnis.tempo.co |
Tokopedia merupakan perusahaan perdagangan secara elektronik
atau biasa juga disebut daring. Tokopedia mulai berdiri pada tahun 2009 oleh
William Tanuwijaya dan kini sudah bertransformasi menjadi sebuah unicorn dengan
valuasi lebih dari US$ 1 miliar yang berpengaruh di asia tenggara. Tak hanya
itu, Tokopedia juga berhasil menyabet berbagai penghargaan baik dari dalam
negeri maupun luar negeri, diantaranya:
- Marketeers of the Year 2014 untuk sektor e-Commerce pada acara Markplus Conference 2015 yang digelar oleh Markplus Inc. pada tanggal 11 Desember 2014.
- Best Company in Consumer Industry dari Indonesia Digital Economy Award 2016 pada tanggal 12 Mei 2016.
Namun baru-baru ini, beredar kabar bahwa salah satu platform belanja online ini mengalami peretasan database
yang menyebabkan jutaan data bocor dan tersebar di internet, bahkan untuk
jumlah yang lebih banyak yakni 91 juta akun coba dijual oleh seorang hacker di dark web dengan harga USD 5.000.
Pratama Persadha dari Communication
& Information System Security Research Center (CISSReC), yang merupakan
pakar keamanan sistem mengungkapkan bahwa hacker
yang meretas database Tokopedia
tersebut menggunakan nama Whysodank lewat dark
web Raid Forums, yang merupakan
forum komunitas hacker di internet. ZDnet
menuliskan bahwa, “Sang hacker
mengklaim datanya diambil dalam serangan pada Maret 2020 dan (yang dipajang di
forum) hanya bagian kecil dari seluruh database
user yang diambil dalam hack,” media
teknologi ini juga menyatakan bahwa hacker
tersebut membagikan 15 juta sampel pengguna dengan maksud untuk meminta bantuan
hacker lainnya untuk membuka hash yang
dienkripsi dengan kunci yang cukup sulit dari password akun pengguna Tokopedia. ZDnet menambahkan, "Password dengan hash itu, yang tidak
bisa ditembus hacker, diamankan
dengan algoritma hashing SHA2-384, saat ini dianggap aman, meskipun tidak
sempurna,".
Tokopedia juga menerapkan keamanan berlapis, termasuk
dengan OTP (one time password) yang
hanya dapat diakses secara real time
oleh pemilik akun. Meskipun begitu, Nuraini Razak, VP of Corporate Communications Tokopedia mengatakan bahwa pengguna
dianjurkan untuk mengganti password
secara berkala demi keamanan dan kenyamanan. Hingga saat ini, Tokopedia
tengah menggelar investigasi sehingga belum ada informasi lebih lanjut yang
dapat disampaikan.
Meski password dan
seluruh rekam transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi
kartu debit, kartu kredit dan OVO di Tokopedia tetap terjaga keamanannya, nyatanya
ada beberapa dampak yang terjadi dikarenakan kejadian ini, seperti bocornya data
email,
nama, alamat, tanggal lahir, dan nomor telepon, yang kemudian bisa saja
dieksploitasi sebagai sarana target phising
dan brute force. Phising atau pengelabuan adalah suatu bentuk penipuan yang
dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi
dan kartu kredit, dengan menyamar sebagai orang atau bisnis yang tepercaya
dalam sebuah komunikasi elektronik resmi, seperti surat elektronik atau pesan
instan. Contohnya ada kemungkinan hacker
yang memiliki data tersebut berpura-pura menjadi pihak dari Tokopedia yang
mengirimi pesan palsu kepada pengguna untuk mendapatkan lebih banyak informasi
dari data pribadi tersebut. Sementara brute
force murni memanfaatkan tenaga komputer membobol password.
Beberapa hal memang perlu dilakukan sebagai upaya agar
hal tersebut tidak terulang kembali, seperti misalnya Tokopedia wajib secara
berulang-ulang menyosialisasikan apa saja yang harus dilakukan oleh para
penggunanya seperti pengguna menggunakan OTP dari Google Authenticator sehingga bisa melacak jika terjadi percobaan login di perangkat lain karena akan
muncul kode OTP lewat SMS di nomor ponsel yang telah didaftarkan di Tokopedia.
Bukan hanya untuk Tokopedia saja, namun untuk semua platform nyatanya perlu memperkuat pengamanan sistemnya dan
investasi lebih banyak untuk cyber
security. Selain itu, penggunaan enkripsi harus merata terhadap semua data
yang berhubungan dengan user, atau jangan hanya password saja.
Sumber:
Prima, E. (2020). Jutaan
Akun Tokopedia Bocor, Hati-hati Phishing dan Brute Force. Dipetik May 4,
2020, dari
https://tekno.tempo.co/read/1338232/jutaan-akun-tokopedia-bocor-hati-hati-phishing-dan-brute-force
Putra, Y. M. (2020). Tokopedia
Diretas, Ini Kata Pakar Keamanan Siber. Dipetik May 4, 2020, dari
https://republika.co.id/berita/q9r3nu284/tokopedia-diretas-ini-kata-pakar-keamanan-siber
Putri, A. R. (2020). 6
Fakta Penting Pencurian 91 Juta Data Pengguna Tokopedia. Dipetik May 4,
2020, dari
https://kumparan.com/kumparantech/6-fakta-penting-pencurian-91-juta-data-pengguna-tokopedia-1tLRoqzdGRD
Komentar
Posting Komentar
Segala komentar menjadi motivasi penulis untuk lebih baik.