Kriptografi: Kriptografi Klasik dan Jenisnya
Sumber Gambar: Rinaldi Munir |
Menurut Bruce Scheiner, 1996 dalam bukunya "Applied Cryptography", kriptografi adalah ilmu pengetahuan dan
seni menjaga message-message agar
tetap aman (secure). Kata kriptografi
sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “kryptós”
yang berarti tersembunyi dan “gráphein”
yang berarti tulisan.
Beberapa aspek keamanan
kriptografi yang juga merupakan kedalam prinsip keamanan jaringan, diantaranya:
- Kerahasiaan (confidentiality), menjamin bahwa data-data tersebut hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu saja. Kerahasiaan bertujuan untuk melindungi suatu informasi dari semua pihak yang tidak berhak atas informasi tersebut.
- Otentikasi (authentication), merupakan identifikasi yang dilakukan oleh masing – masing pihak yang saling berkomunikasi, maksudnya beberapa pihak yang berkomunikasi harus mengidentifikasi satu sama lainnya. Informasi yang didapat oleh suatu pihak dari pihak lain harus diidentifikasi untuk memastikan keaslian dari informasi yang diterima.
- Integritas (integrity), menjamin setiap pesan yang dikirim pasti sampai pada penerimanya tanpa ada bagian dari pesan tersebut yang diganti, diduplikasi, dirusak, diubah urutannya, dan ditambahkan. Integritas data bertujuan untuk mencegah terjadinya pengubahan informasi oleh pihak-pihak yang tidak berhak atas informasi tersebut. Untuk menjamin integritas data ini pengguna harus mempunyai kemampuan untuk mendeteksi terjadinya manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Manipulasi data yang dimaksud di sini meliputi penyisipan, penghapusan, maupun penggantian data.
- Nirpenyangkalan (Nonrepudiation), mencegah pengirim maupun penerima mengingkari bahwa mereka telah mengirimkan atau menerima suatu pesan. Jika sebuah pesan dikirim, penerima dapat membuktikan bahwa pesan tersebut memang dikirim oleh pengirim yang tertera. Sebaliknya, jika sebuah pesan diterima, pengirim dapat membuktikan bahwa pesannya telah diterima oleh pihak yang ditujunya. (Ariyus, 2008).
Sementara itu, yang dimaksud dengan kriptografi klasik adalah kriptografi
yang digunakan sejak zaman dahulu sebelum zaman modern seperti sekarang yang
sudah dipermudah dengan adanya komputer. Kriptografi ini melakukan pengacakan
huruf pada plaintext. Kriptografi klasik sangatlah tidak disarankan untuk
mengamankan informasi-informasi penting sebab kekurangannya ialah dapat
dipecahkan dalam waktu singkat dimana kriptografi ini hanya melakukan
pengacakan pada huruf A – Z. Biarpun begitu, kriptografi klasik ini tetap harus
dipelajari untuk menunjang pemahaman tentang kriptografi modern.
Beberapa ciri dari kriptografi
klasik adalah sebagai berikut:
- Berbasis karakter
- Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada computer
- Termasuk ke dalam kriptografi kunci simetris.
Jenis-Jenis Kriptografi:
1. Hill Cipher
Sumber Gambar: Goens89 |
Hill Cipher merupakan salah satu algoritma kriptografi kunci simetris (Algoritma simetris (symmetric algorithm), adalah suatu
algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan sama dengan kunci dekripsi
sehingga algoritma ini disebut juga sebagai single-key
algorithm). Algoritma Hill Cipher menggunakan matriks (Matriks adalah susunan skalar
elemenelemen dalam bentuk baris dan kolom.) berukuran m x n sebagai kunci untuk
melakukan enkripsi dan dekripsi. Dasar teori matriks yang digunakan dalam Hill Cipher antara lain adalah perkalian
antar matriks dan melakukan invers pada matriks.
Hill Cipher diciptakan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929. Hill Cipher merupakan penerapan aritmatika
modulo pada kriptografi. Teknik kriptografi ini menggunakan sebuah matriks
persegi sebagai kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Teknik
kriptografi ini diciptakan dengan maksud untuk dapat menciptakan cipher (kode) yang tidak dapat
dipecahkan menggunakan teknik analisis frekuensi. Hill Cipher tidak mengganti setiap abjad yang sama pada plaintext
dengan abjad lainnya yang sama pada ciphertext
karena menggunakan perkalian matriks pada dasar enkripsi dan dekripsinya.
Kesimpulan dari Hill Cipher
adalah:
- Hill Cipher adalah algoritma kriptografi klasik yang sangat kuat dilihat dari segi keamanannya.
- Matriks kunci Hill Cipher harus merupakan matriks yang invertible. Semakin besar suatu matriks kunci maka semakin kuat juga segi keamanannya.
- Hill Cipher kuat dalam menghadapi ciphertext-only attack namun lemah jika diserang dengan knownplaintext attack.
2. Vigenere Cipher
Sumber Gambar: Wahyupria |
Vigenere cipher
termasuk dalam cipher abjad majemuk (polyalphabetic substitution
cipher) yang dipublikasikan oleh diplomat sekaligus kriptologis Perancis,
Blaise de Vigenere pada tahun 1586. Vigenere cipher sebenarnya merupakan pengembangan dari Caesar Cipher. Pada Caesar
Cipher, setiap plaintext digantikan dengan huruf lain yang memiliki perbedaan tertentu pada
urutan alfabet. Misalnya pada Caesar Cipher dengan geseran 3, A
menjadi D, B menjadi E dan seterusnya. Vigenere cipher
terdiri dari beberapa Caesar Cipher dengan nilai geseran yang berbeda. Pada
Vigenere cipher menggunakan tabel yang berisi alfabet yang dituliskan
dalam 26 baris, masing-masing baris digeser ke kiri dari baris sebelumnya
membentuk ke-26 kemungkinan sandi caesar dimana setiap huruf disediakan
dengan menggunakan baris yang berbeda-beda sesuai kunci yang diulang.
Cipher
ini dikenal luas karena cara kerjanya mudah dimengerti dan dijalankan, dan bagi
para pemula sulit dipecahkan. Pada saat kejayaannya, Cipher
ini
dijuluki le chiffre indéchiffrable
(bahasa Prancis: 'sandi yang tak terpecahkan'). Metode pemecahan sandi ini baru
ditemukan pada abad ke-19. Pada tahun 1854, Charles Babbage menemukan cara
untuk memecahkan Vigenere cipher. Metode ini dinamakan tes Kasiski
karena Friedrich Kasiski-lah yang pertama mempublikasikannya.
Rumus Vigienere Cipher
Ci = (Pi + Ki) mod 26 // Enkripsi
Pi =(Ci – Ki) mod 26 //Dekripsi
Keterangan :
Pi = Plaintext
Ci = Cipher Text
Ki = Kunci
3. Playfair
Cipher
Sumber Gambar: Markijar |
Playfair cipher atau sering disebut Playfair
Square merupakan teknik enkripsi simetrik yang termasuk dalam sistem
substitusi digraph. Playfair Cipher
Termasuk ke dalam polygram cipher.
yang Ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone namun dipromosikan / dipopulerkan
oleh Baron Lyon Playfair pada 1854. Playfair
Cipher mengenkripsi pasangan huruf (digram atau digraf), bukan huruf
tunggal seperti pada cipher klasik / tradisional lainnya. Tujuannya untuk
membuat analisis frekuensi menjadi sulit sebab frekuensi kemunculan huruf di
dalam cipherteks akan menjadi datar.
Kesimpulan Playfair
Chiper:
- Karena terdapat 26 huruf abjad (A-Z), maka terdapat 26 kali 26 = 677 bigram, sehingga identifikasi bigram individual menjadi lebih sulit.
- Sayangnya ukuran poligram di dalam Playfair cipher tidak cukup besar, hanya dua huruf sehingga Playfair cipher tidak aman.
- Walaupun Playfair susah dipecahkan menggunakan analisis frekuensi relatif huruf, namun Playfair Cipher bisa dipecahkan (ditembus) dengan analisis frekuensi pada pasangan huruf.
- Dengan memakai frekuensi tabel / tabel kemunculan pasangan huruf dalam Bahasa Inggris dan cipherteks yang banyak, Playfair bisa dipecahkan.
- Karena pada Bahasa Inggris kita dapat mendapatkan frekuensi kemunculan pasangan huruf, contohnya pasangan huruf HE dan TH yang merupakan pasangan huruf yang paling sering muncul (Sering muncul dalam Bahasa Inggris).
Untuk metode penghitungan jenis kriptografi klasik yang lebih lengkap, dapat dipelajari melalui:
Sumber:
Algoritma Playfair Cipher (Lengkap dengan Penjelasan
dan Contoh) . (2015, September 7).
Retrieved from Markijar :
http://www.markijar.com/2015/09/algoritma-playfair-cipher-lengkap.html
Andika, D. (2018). Pengertian
dan Sejarah Kriptografi. Retrieved from IT-JURNAL.COM:
https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-sejarah-kriptografi/
Karima, A. (2012). Hill
Cipher & Vigenere Cipher . Retrieved from ANZDOC:
https://adoc.tips/hill-cipher-vigenere-cipher.html
Parmaza, B. (2017,
Desember 5). Kriptografi Klasik. Retrieved from KomTIK.Jambi:
http://itjambi.com/kriptografi-klasik/
Purnama, W. P. (2018,
November 22). Mengenal Kriptografi Klasik Paling Sederhana, Vigenere Cipher
. Retrieved from wahyupria.com:
https://www.wahyupria.com/2018/11/mengenal-kriptografi-klasik-paling.html
Komentar
Posting Komentar
Segala komentar menjadi motivasi penulis untuk lebih baik.