Kode Etik dan Kebijakan Penegakan Perilaku Profesional ACM
ACM (Association for Computing Machinery) yaitu Asosiasi Permesinan Komputer, adalah sebuah organisasi komputer profesional tertua di
dunia. ACM telah menyusun kode etik dan perilaku profesional yang diharapkan
diikuti oleh 80.000 anggotanya.
Bentuk kode etik yang ada saat
ini merupakan hasil adopsi pada tahun 1992 yang berisikan keharusan yang merupakan
tanggung jawab pribadi dengan mempertimbangkan bahwa kepentingan umum lebih
diutamakan. Kode ini dirancang untuk menginspirasi dan memandu perilaku etis
para profesional komputasi, termasuk pengajar, pelajar dan semua orang yang
menggunakan teknologi komputasi dengan cara yang berdampak.
Kode etik ini secara garis besar
dibagi menjadi 4, dan dalam empat kode etik tersebut di jelaskan masing-masing
sesuai dengan poin yang dimaksudkan.
1. PRINSIP
ETIS UMUM
Seorang profesional komputasi
harus...
1.1 Berkontribusi pada masyarakat dan kesejahteraan manusia.
Prinsip ini mengenai kualitas
hidup manusia yang menegaskan kewajiban para profesional komputasi dalam
menjaga setiap hak asasi masing-masing individu maupun kelompok untuk
kepentingan masyarakat, anggotanya, dan lingkungan di sekitar mereka. Kewajiban
ini termasuk melindungi hak asasi manusia yang mendasar serta menghormati
setiap keragaman budaya dengan mempromosikannya. Tujuan penting dari para
profesional komputasi adalah untuk meminimalisir konsekuensi yang dihasilkan
dari komputasi termasuk ancaman dalam keamanan pribadi, kesehatan, keselamatan,
dan privasi.
Para profesional komputasi saat
merancang dan menerapkan sistem, harus mempertimbangkan bahwa hasil produk dari
usaha mereka tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan juga memenuhi kebutuhan
sosial. Mereka didorong untuk ikut berkontribusi secara aktif kepada masyarakat
dengan terlibat pada kegiatan sukarela yang berdampak baik bagi publik.
Selain lingkungan yang aman,
kesejahteraan manusia pun dituntut untuk aman, dan disinilah peran para profesional
komputasi, mereka dapat mempromosikan kelestarian lingkungan dan budaya baik
secara lokal bahkan global.
1.2 Hindari “Bahaya”.
Bahaya disini dimaksudkan dalam
konteks konsekuensi negatif, terutama konsekuensi yang penting dan bersifat
tidak adil. Beberapa contoh diantaranya, cedera fisik dan mental, perusakan
atau pengungkapan informasi, dan juga kerusakan yang tidak dapat dibenarkan
atas properti, reputasi, dan lingkungan.
Tindakan yang bermaksud baik,
termasuk menjalankan tugas yang diberikan, jika tidak cermat, itupun dapat
meyebabkan bahaya secara tidak terduga. Ketika kerusakan tidak disengaja, maka
si orang yang melakukannya berkewajiban membatalkan atau mengurangi konsekuensi
negatif yang terjadi sebesar mungkin. Menghindari bahaya dapat dimulai dengan
pertimbangan yang cermat terhadap semua yang dilakukan, dan mengetahui dampak
dari hal tersebut secara pasti. Dalam semua kasus, pastikan semua konsekuensi
negatif diminimalisir, dengan itu para profesional komputasi harus mengikuti
uji sistem yang secara standar sudah ditetapkan.
Seorang profesional komputasi
memiliki kewajiban tambahan untuk melaporkan tanda-tanda risiko sistem yang
dapat mengakibatkan bahaya. Namun, pelaporan yang berubah-ubah dan salah arah
bisa juga menyebabkan bahaya lainnya. Maka sebelum adanya pelaporan, seorang
profesional komputasi harus hati-hati dalam menilai aspek situasi yang relevan.
1.3 Jujur dan dapat dipercaya.
Kejujuran merupakan komponen
penting dari kepercayaan. Seorang profesional komputasi seharusnya transparan
dan memberikan pengungkapan penuh terhadap sistem yang terkait, baik keterbatasan,
juga potensi masalah. Membuat klaim yang sengaja disalahkan atau menyesatkan,
memalsukan data, menawarkan atau menerima suap, dan perilaku tidak jujur
lainnya adalah merupakan pelanggaran pedoman kode etik.
Para profesional komputasi harus
berterus terang terhadap keadaan apapun yang mengarah kepada konflik yang
mungkin terjadi kedepannya. Profesional komputasi tidak boleh salah
menggambarkan kebijakan atau prosedur organisasi, dan tidak boleh berbicara
atas nama organisasi kecuali diberi wewenang untuk melakukannya.
1.4 Bersikap Adil dan tidak bersikap diskriminatif.
Nilai-nilai kesetaraan,
toleransi, menghargai orang lain, dan keadilan diatur dalam prinsip ini. Para
profesional komputer harus mendorong partisipasi yang adil dari semua orang,
termasuk mereka yang berasal dari kelompok minoritas yang kurang terwakili.
Diskriminasi berdasarkan usia,
warna kulit, kecacatan, etnis, status keluarga, gender, kebangsaan, ras atau
faktor tidak pantas lainnya merupakan pelanggaran eksplisit terhadap kode etik.
Para profesional komputasi harus mengambil tindakan untuk menghindari
penciptaan sistem atau teknologi yang menghilangkan hak atau menindas orang.
1.5 Menghargai hak cipta.
Mengembangkan ide-ide baru,
penemuan, karya kreatif, dan komputasi artefak, menciptakan nilai bagi
masyarakat. Dan mereka yang mengeluarkan upaya ini harus mendapatkan nilai dari
karya mereka tersebut. Profesional komputasi karena itu harus menghargai
pembuat ide, penemuan, karya, dan artefak, dan menghormati hak cipta, paten,
rahasia dagang, perjanjian lisensi, dan metode lain untuk melindungi karya
pembuatnya.
Para profesional komputer tidak
boleh mengklaim kepemilikan pribadi atas pekerjaan yang telah mereka atau orang
lain bagikan sebagai sumber daya publik.
1.6 Hargai Privasi.
Teknologi memungkinkan
pengumpulan, pemantauan, dan pertukaran informasi pribadi dengan cepat, murah,
dan seringkali tanpa sepengetahuan orang yang terkena dampak. Oleh karena itu,
seorang profesional komputasi harus memahami hak dan tanggung jawab yang
terkait dengan pengumpulan dan penggunaan informasi pribadi.
Para profesional komputasi hanya
boleh menggunakan informasi pribadi untuk tujuan yang sah dan tanpa melanggar
hak-hak individu dan kelompok. Ini membutuhkan tindakan pencegahan untuk
mencegah identifikasi ulang data anonim atau pengumpulan data yang tidak sah,
memastikan keakuratan data, memahami asal-usul data, dan melindunginya dari akses
yang tidak sah dan pengungkapan yang tidak disengaja.
Para profesional komputasi harus
menetapkan kebijakan dan prosedur transparan yang memungkinkan individu untuk
memahami data apa yang sedang dikumpulkan dan bagaimana data itu digunakan,
untuk memberikan persetujuan dalam pengumpulan data otomatis, dan untuk
meninjau, memperoleh, memperbaiki ketidakakuratan, dan menghapus data pribadi
mereka. Informasi pribadi yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu tidak boleh
digunakan untuk tujuan lain tanpa persetujuan orang tersebut.
1.7 Hormati Kerahasiaan.
Para profesional komputasi sering
kali dipercayakan dengan informasi rahasia seperti rahasia dagang, data klien,
strategi bisnis nonpublik, informasi keuangan, data penelitian, artikel ilmiah
pra-publikasi, dan aplikasi paten. Profesional komputasi harus melindungi
kerahasiaan kecuali dalam kasus-kasus di mana bukti pelanggaran hukum,
peraturan organisasi, atau kode etik. Dalam kasus ini, sifat atau isi dari
informasi tersebut tidak boleh diungkapkan kecuali kepada pihak yang berwenang.
Seorang profesional komputasi harus mempertimbangkan dengan seksama apakah
pengungkapan seperti itu konsisten dengan kode etik atau tidak.
2. TANGGUNG
JAWAB PROFESIONAL
Seorang profesional komputasi
harus...
2.1 Berusaha keras untuk mencapai kualitas tinggi baik dalam proses maupun
produk dari pekerjaan profesional.
Para profesional komputasi harus
menuntut dan mendukung pekerjaan berkualitas tinggi dari diri mereka sendiri
dan dari rekan kerja. Martabat pengusaha, karyawan, kolega, klien, pengguna,
dan siapa pun yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung oleh pekerjaan
harus dihormati selama proses berlangsung. Mereka juga harus berusaha untuk
mencapai kualitas dan menyadari konsekuensi negatif yang akan muncul akibat
dari kualitas yang buruk dari suatu sistem.
2.2 Pertahankan standar tinggi kompetensi profesional, perilaku, dan praktik
etis.
Komputasi berkualitas tinggi
tergantung pada individu dan tim yang mengambil tanggung jawab pribadi dan
kelompok untuk memperoleh dan mempertahankan kompetensi profesional. Kompetensi
profesional dimulai dengan pengetahuan teknis dan dengan kesadaran akan konteks
sosial di mana pekerjaan mereka dapat digunakan. Kompetensi profesional juga
membutuhkan keterampilan dalam komunikasi, dalam analisis reflektif, dan dalam
mengenali dan menavigasi tantangan etika. Peningkatan keahlian merupakan proses
yang berkelanjutan, bisa melalui pendidikan formal, pendidikan non-formal,
seminar, dan sebagainya. Organisasi dan pengusaha profesional harus mendorong
dan memfasilitasi kegiatan ini.
2.3 Mengetahui dan menghormati aturan yang terkait dengan pekerjaan profesional.
Aturan di sini termasuk hukum dan
peraturan lokal, regional, nasional, dan internasional, serta kebijakan dan
prosedur organisasi mana pun yang dimiliki oleh profesional. Profesional
komputasi harus mematuhi aturan-aturan ini kecuali ada pembenaran etis yang
meyakinkan untuk melakukan sebaliknya. Aturan yang dinilai tidak etis harus
ditentang. Suatu aturan mungkin tidak etis ketika memiliki dasar moral yang
tidak memadai atau juga menyebabkan kerugian. Seorang profesional komputasi
yang memutuskan untuk melanggar aturan karena tidak etis, atau karena alasan
lain, harus mempertimbangkan konsekuensi dan menerima tanggung jawab atas
tindakannya itu.
2.4 Menerima dan memberikan ulasan profesional yang sesuai.
Pekerjaan profesional berkualitas
tinggi dalam komputasi tergantung pada tinjauan profesional di semua tahap. Profesional
komputasi harus mencari dan memanfaatkan tinjauan rekan dan pemangku
kepentingan. Profesional komputasi juga harus memberikan ulasan konstruktif dan
kritis dari karya orang lain.
2.5 Berikan evaluasi yang komprehensif dan menyeluruh terhadap sistem
komputer dan dampaknya, termasuk analisis risiko yang mungkin terjadi.
Profesional komputasi berada
dalam posisi yang dipercaya, dan karenanya memiliki tanggung jawab khusus untuk
memberikan evaluasi dan kesaksian yang obyektif dan kredibel kepada pengusaha,
karyawan, klien, pengguna, dan masyarakat. Para profesional komputasi harus
berusaha untuk menjadi tanggap, teliti, dan objektif ketika mengevaluasi,
merekomendasikan, dan menyajikan deskripsi dan alternatif sistem.
2.6 Lakukan pekerjaan hanya di bidang kompetensi.
Seorang profesional komputasi bertanggung
jawab untuk mengevaluasi penugasan kerja potensial. Ini termasuk mengevaluasi
kelayakan pekerja, apakah penugasan pekerjaan berada dalam kompetensinya atau
bukan. Jika suatu saat sebelum atau selama penugasan pekerjaan, profesional
mengidentifikasi kurangnya keahlian yang diperlukan, mereka harus mengungkapkan
hal ini kepada pemberi kerja atau klien. Klien atau pemberi kerja dapat
memutuskan untuk melanjutkan penugasan dengan profesional setelah waktu
tambahan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan, untuk mengejar penugasan
dengan orang lain yang memiliki keahlian yang diperlukan, atau untuk melepaskan
penugasan tersebut. Pertimbangan etis profesional komputasi harus menjadi
panduan terakhir dalam memutuskan apakah akan mengerjakan pekerjaan tersebut.
2.7 Menumbuhkan kesadaran publik dan pemahaman tentang komputasi, teknologi
terkait, dan konsekuensinya.
Sesuai dengan konteks dan
kemampuan seseorang, profesional komputasi harus berbagi pengetahuan teknis
dengan publik, menumbuhkan kesadaran komputasi, dan mendorong pemahaman
komputasi. Komunikasi dengan publik harus jelas, hormat, dan ramah. Masalah-masalah
penting termasuk dampak sistem komputer, keterbatasannya, kerentanannya, dan
peluang yang mereka hadirkan. Selain itu, seorang profesional komputasi harus
dengan hormat menangani informasi yang tidak akurat atau menyesatkan yang
terkait dengan komputasi.
2.8 Mengakses sumber daya komputasi dan komunikasi hanya jika diizinkan
atau ketika dipaksa oleh publik.
Individu dan organisasi memiliki
hak untuk membatasi akses ke sistem dan data mereka selama pembatasan tersebut
konsisten dengan prinsip-prinsip lain dalam kode etik. Konsekuensinya,
profesional komputasi tidak boleh mengakses sistem komputer, perangkat lunak,
atau data orang lain tanpa keyakinan yang masuk akal. Suatu sistem yang dapat
diakses secara publik bukanlah alasan yang cukup untuk menyiratkan otorisasi.
2.9 Desain dan implementasi sistem yang kuat dan dapat digunakan dengan
aman.
Pelanggaran keamanan komputer
menyebabkan kerusakan. Keamanan yang kuat harus menjadi pertimbangan utama saat
merancang dan mengimplementasikan sistem. Para profesional komputasi harus
melakukan uji tuntas untuk memastikan fungsi sistem sebagaimana dimaksud, dan
mengambil tindakan yang sesuai untuk mengamankan sumber daya terhadap
penyalahgunaan, modifikasi, dan penolakan layanan yang disengaja dan tidak
disengaja. Karena ancaman dapat muncul dan berubah setelah sistem dikerahkan,
profesional komputasi harus mengintegrasikan teknik dan kebijakan mitigasi,
seperti pemantauan, penambalan, dan pelaporan kerentanan.
Untuk memastikan sistem mencapai tujuan
yang diinginkan, fitur keamanan harus dirancang sedemikian intuitif dan mudah
digunakan. Profesional komputasi harus menghindari tindakan pencegahan keamanan
yang terlalu membingungkan, tidak sesuai dengan situasi, atau menghambat
penggunaa.
Dalam kasus di mana
penyalahgunaan atau kerusakan dapat diprediksi atau tidak dapat dihindari, opsi
terbaik adalah tidak menerapkan sistem.
3. PRINSIP
KEPEMIMPINAN PROFESIONAL
Kepemimpinan dapat berupa
penunjukan formal atau muncul secara informal dari pengaruh terhadap orang
lain. Di bagian ini, "pemimpin" berarti setiap anggota organisasi
atau kelompok yang memiliki pengaruh, tanggung jawab pendidikan, atau tanggung
jawab manajerial. Sementara prinsip-prinsip ini berlaku untuk semua profesional komputasi,
para pemimpin memikul tanggung jawab yang tinggi untuk menjunjung tinggi dan
mempromosikannya, baik di dalam maupun melalui organisasi mereka.
Seorang profesional komputasi,
terutama yang bertindak sebagai pemimpin, harus...
3.1 Memastikan bahwa barang publik adalah perhatian utama selama semua
pekerjaan komputasi profesional.
Orang — termasuk pengguna,
pelanggan, kolega, dan orang lain yang terkena dampak langsung atau tidak
langsung — harus selalu menjadi perhatian utama dalam komputasi. Barang publik
harus selalu menjadi pertimbangan eksplisit ketika mengevaluasi tugas-tugas
yang terkait dengan penelitian, analisis persyaratan, desain, implementasi,
pengujian, validasi, penyebaran, pemeliharaan, pensiun, dan pembuangan.
Profesional komputasi harus
menjaga fokus ini tidak peduli metodologi atau teknik apa yang mereka gunakan
dalam praktik mereka.
3.2 Mengartikulasikan, mendorong penerimaan, dan mengevaluasi pemenuhan
tanggung jawab sosial oleh anggota organisasi atau kelompok.
Organisasi dan kelompok teknis mempengaruhi
masyarakat yang lebih luas, dan para pemimpin mereka harus menerima tanggung
jawab yang terkait. Organisasi — melalui prosedur dan sikap yang berorientasi
pada kualitas, transparansi, dan kesejahteraan masyarakat — mengurangi bahaya
bagi publik dan meningkatkan kesadaran akan pengaruh teknologi dalam kehidupan
kita. Oleh karena itu, para pemimpin harus mendorong partisipasi penuh dari
para profesional komputasi dalam memenuhi tanggung jawab sosial yang relevan
dan mencegah kecenderungan untuk melakukan sebaliknya.
3.3 Mengelola personel dan sumber daya untuk meningkatkan kualitas
kehidupan kerja.
Para pemimpin harus memastikan
bahwa mereka meningkatkan, bukan menurunkan, kualitas kehidupan kerja. Para
pemimpin harus mempertimbangkan pengembangan pribadi dan profesional,
persyaratan aksesibilitas, keselamatan fisik, kesejahteraan psikologis, dan
martabat manusia semua pekerja. Standar ergonomis manusia-komputer yang sesuai
harus digunakan di tempat kerja.
3.4 Mengartikulasikan, menerapkan, dan mendukung kebijakan dan proses yang
mencerminkan prinsip-prinsip kode etis.
Para pemimpin harus mengupayakan
kebijakan organisasi yang jelas yang konsisten dengan kode etis dan secara
efektif mengkomunikasikannya kepada pemangku kepentingan terkait. Selain itu,
para pemimpin harus mendorong dan menghargai kepatuhan dengan kebijakan-kebijakan
itu, dan mengambil tindakan yang tepat ketika kebijakan dilanggar.
3.5 Menciptakan peluang bagi anggota organisasi atau kelompok untuk tumbuh
sebagai profesional.
Peluang pendidikan sangat penting
untuk semua anggota organisasi dan kelompok. Para pemimpin harus memastikan
bahwa peluang tersedia bagi para profesional komputasi untuk membantu mereka
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam profesionalisme, dalam
praktik etika, dan dalam spesialisasi teknis mereka. Peluang ini harus mencakup
pengalaman yang membiasakan para profesional komputasi dengan konsekuensi dan
keterbatasan jenis sistem tertentu.
3.6 Berhati-hatilah saat memodifikasi atau menghentikan sistem.
Perubahan antarmuka, penghapusan
fitur, dan bahkan pembaruan perangkat lunak berdampak pada produktivitas
pengguna dan kualitas pekerjaan mereka. Para pemimpin harus berhati-hati ketika
mengubah atau menghentikan dukungan untuk fitur-fitur sistem di mana orang
masih bergantung. Para profesional komputer harus membantu pengguna sistem
dalam memantau kelayakan operasional sistem komputasi mereka, dan membantu
mereka memahami bahwa penggantian tepat waktu dari fitur yang tidak sesuai atau
usang atau seluruh sistem mungkin diperlukan.
3.7 Mengenali dan merawat secara khusus sistem yang terintegrasi ke dalam
infrastruktur masyarakat.
Bahkan sistem komputer yang
paling sederhana memiliki potensi untuk mempengaruhi semua aspek masyarakat
ketika diintegrasikan dengan kegiatan sehari-hari seperti perdagangan,
perjalanan, pemerintahan, perawatan kesehatan, dan pendidikan. Ketika
organisasi dan kelompok mengembangkan sistem yang menjadi bagian penting dari
infrastruktur masyarakat, para pemimpin mereka memiliki tanggung jawab tambahan
untuk menjadi pengurus yang baik dari sistem ini. Pemantauan terus menerus
tentang bagaimana masyarakat menggunakan sistem akan memungkinkan organisasi
atau kelompok untuk tetap konsisten dengan kewajiban mereka yang dijabarkan
dalam kode etis ini. Ketika standar perawatan yang sesuai tidak ada,
profesional komputasi memiliki tugas untuk memastikan mereka dikembangkan.
4. KEPATUHAN
DENGAN KODE ETIK
Seorang profesional komputasi
harus...
4.1 Menjunjung tinggi, mempromosikan, dan menghormati prinsip-prinsip kode
etik.
Masa depan komputasi tergantung
pada keunggulan teknis dan etika. Para profesional komputer harus mematuhi
prinsip-prinsip kode etis ini dan berkontribusi untuk meningkatkannya. Para
profesional komputer yang mengakui pelanggaran pedoman kode etis harus
mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah etika yang mereka akui,
termasuk, jika masuk akal, mengungkapkan kekhawatiran mereka kepada orang atau
orang yang dianggap melanggar pedoman.
4.2 Menangani pelanggaran kode etik sebagai tidak konsisten dengan
keanggotaan dalam ACM.
Setiap anggota ACM harus
mendorong dan mendukung kepatuhan oleh semua profesional komputasi terlepas
dari keanggotaan ACM. Anggota ACM yang mengakui pelanggaran kode etik harus
mempertimbangkan melaporkan pelanggaran terhadap ACM, yang dapat mengakibatkan
tindakan perbaikan sebagaimana ditentukan dalam Kode Etik dan Kebijakan
Penegakan Perilaku Profesional ACM.
Baca Artikel (Bahasa Inggris) : ACM Ethics
Unduh file .pdf (Bahasa Inggris) : ACM Ethics
Sumber:
Komentar
Posting Komentar
Segala komentar menjadi motivasi penulis untuk lebih baik.